Gunung Api Raksasa dan Letusan Dahsyat Sepanjang Masa

Gunung Api Raksasa dan Letusan Dahsyat Sepanjang Masa
Oleh : Fadil Abidin
Dimuat di Harian Analisa Medan, 20 Februari 2011

Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Pesona eksotisnya berupa hamparan danau luas laksana lautan dengan pepohonan rindang dan perbukitan yang menawan. Danau ini berukuran 1.700 meter persegi dengan kedalaman kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut, di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang tak kalah menariknya menjadi objek kunjungan wisata. Tapi terbentuknya Danau Toba sesungguhnya berasal dari bencana yang dahsyat dan mematikan.
Danau Toba merupakan danau yang terbentuk akibat letusan gunung api raksasa (super volcano). Danau Toba diperkirakan terbentuk saat ledakan dahsyat sekitar 70.000 tahun lalu dan merupakan letusan super volcano yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama dua minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama satu minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan, pada beberapa spesies, juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera (kawah raksasa) yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir. Ketika menikmati keindahan danau ini, Anda mungkin tak membayangkan bahwa pesona yang terjadi berasal dari bencana dahsyat letusan gunung berapi yang mendatangkan ketakutan dan kengerian ketika itu.
Sesungguhnya bukan hanya Danau Toba, di bumi ini terdapat beberapa kenampakan alam sebagai akibat letusan gunung api raksasa.

Gunung Krakatau
Salah satu letusan gunung api terbesar dan terkenal dalam sejarah, terjadi di negara kita Indonesia, yaitu letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883, di selat sunda antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.  Puncak letusan terjadi pada 27 Agustus 1883 dengan empat kali letusan, dan suara letusan terdengar hingga jarak 4.000 km. Letusan gunung ini, menimbulkan korban jiwa puluhan ribu jumlahnya, bahkan hampir menghancurkan gunung itu sendiri. Serangkaian aktivitas letusan dan pemuntahan lahar di gunung ini, telah kembali membentuk badan gunung. Setiap tahun gunung Krakatau semakin meninggi.
Letusan gunung Krakatau tahun 1883 tercatat berada pada peringkat 6 VEI (Volcanic Explosivity Index) atau setara dengan kekuatan ledakan 200 megaton TNT. VEI terdiri dari 9 peringkat, dengan 0 (nol) sebagai paling lemah dan 8 yang paling kuat. Setiap selisih satu angka ke atas berarti peningkatan 10 kali lipat efek ledakkan.
Gunung Tambora
Satu lagi letusan yang sangat dahsyat dari gunung api di Indonesia, tepatnya di Pulau Sumbawa, tercatat di peringkat 7 VEI atau 10 kali lebih kuat dari Krakatau dan hanya dalam sekali letusan.  Gunung Tambora mulai meningkat aktifitasnya sejak tahun 1812 dan puncaknya, meletus dengan dahsyat pada April 1815. Letusan dahsyat Gunung Tambora ini, melemparkan debu dan abu dalam jumlah besar ke atmosfir, mengakibatkan penurunan temperatur global karena sinar matahari terhalang oleh debu vulkanik selama berbulan-bulan. Bahkan di Eropa, selama tahun 1816 dikenal sebagai tahun tanpa musim panas.
Gunung Tambora hilang dalam ingatan manusia selama hampir 160 tahun, dan kembali masuk dalam pikiran manusia ketika para ilmuwan mencari korelasi antara gunung berapi dan perubahan iklim. Lapisan abu vulkanik hasil letusan Gunung Tambora tersimpan dalam inti es yang di temukan di Greenland.
Danau Taupo
Danau Taupo di Selandia Baru saat ini, merupakan danau yang tenang, sumber lobster air tawar dan lokasi wisata.  Tetapi 26.500 tahun yang lalu, wilayah ini adalah lokasi letusan besar akibat aktivitas vulkanik yang sanggup mengirim abu dan batu ke North Island sampai mencapai ketebalan 200 meter. Danau Taupo saat ini menghuni kawah bekas Gunung Oruanui yang meletus, seperti halnya danau Toba di Sumatera Utara.
Letusan Gunung Oruanui adalah peristiwa vulkanik yang mencetak angka 8 pada VEI dan berarti 10 kali lebih besar dari Tambora, dan 100 kali lebih besar dari Krakatau. Seperti letusan besar lainnya, letusan Gunung Oruanui juga membawa dampak pada lingkungan, diperkirakan burung raksasa khas Selandia Baru musnah akibat letusan.
Yellowstone
Pemandangan yang indah di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat, sesungguhnya menyimpan ’monster rakasa’ di bawahnya. Asap yang keluar dari beberapa bagian taman, merupakan asap dari batuan yang mencair akibat aktivitas vulkanik di perut bumi, dan di yakini Yellowstone saat ini juga terbentuk oleh supervulcano seperti halnya Danau Toba.
Hotspot Yellowstone diperkirakan telah mengalami letusan sebanyak tiga kali dalam beberapa juta tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 2.100.000 tahun lalu, yang hampir sama besar dengan letusan Toba dan membentuk kawah Island Park. Sebuah letusan supervulcano yang lebih kecil sekitar 1,3 juta tahun yang lalu membentuk kawah Henry Fork dan letusan terakhir sekitar 640.000 tahun yang lalu membentuk kawah Yellowstone saat ini.Yellowstone sendiri masih menyimpan misteri bagi ilmuwan, akankah terulang kembali letusan supevolcano di masa yang akan datang?
La Garita
Mungkin letusan gunung berapi raksasa terbesar dalam sejarah bumi adalah letusan La Garita, menghamburkan material dalam jumlah sangat besar 5.000 km kubik sekitar 27 juta tahun yang lalu. Sebuah daerah yang luas hancur, dan batuan vulkanik hasil letusan tersebut sampai saat ini masih banyak terdapat di Colorado, Amerika Serikat. La Garita yang merupakan supervolcano pada zaman purba, diyakini telah mati atau tidak ada lagi saat ini.
Enam supervolcano telah diidentifikasi, yaitu Taupo, Toba dan Yellowstone, ditambah dengan kaldera Valles di New Mexico, Long Valley di California dan Kaldera Aira di teluk Kagoshima, Jepang. Kita tidak tahu pasti kapan mereka akan meletus lagi atau mungkinkah mereka akan meletus lagi. Mungkin saja mereka telah tertidur selamanya, atau bisa juga mereka sedang menyusun kekuatan untuk kembali beraksi. Tidak seorang pun atau satu teknologi yang paling canggih sekalipun yang bisa mendeteksinya. ***